Artikel 13: Tujuan SMART dalam Coaching

Mengapa Coach Perlu Memfasilitasi Coachee Untuk Menetapkan Tujuan SMART
Apa pentingnya bagi Coachee memiliki Tujuan SMART


Sebagai seorang Coach, salah satu peran pentingnya adalah memfasilitasi coachee dalam menetapkan tujuan yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Timed). Tujuan SMART membantu coachee untuk memiliki arah yang jelas dan terukur, sehingga mereka dapat mengelola langkah-langkah menuju kesuksesan dengan lebih efektif.

Mengingatkan kembali, bahwa Coaching adalah percapakan special dan intensif antara Coach dengan Coachee (kilen Coaching) untuk memfasilitasi Coachee memiliki tujuan, memperjelas tujuan itu, selanjutnya menyusun rencana langkah, dan mengelola sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai sukses optimal coachee bmenggunakan potensi terbaik dari dalam diri Coachee sendiri.

Cara Coach memfasilitasi Coachee adalah denagn bertanya dan hanya bertanya. Saat Coach bertanya, Ia tidak sedang kepo ingintahu isi pikiran coachee, ia juga tidak sedang mengajak mengggibah atau menggosip. Pertanyaan Coach adalah pertanyaan untuk mebuat Coachee berpikir tentang dirinya sehingga coachee menemukan kesadaran diri, pemberdayaan diri, tanggungjawab diri, aktualisasi diri dan kontribusi drinya.

Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana Coach memfasilitasi Coachee memiliki tujuan yang jelas dan SMART. Cermati masing-masing elemen dari tujuan SMART beserta pertanyaan dan tujuannya:

A. Specific (Spesifik)
Seorang coach akan menanyakan pertanyaan berikut:
• Apa yang ingin dicapai?
• Seperti apa tepatnya?
• Apakah mudah membayangkannya?
• Apakah dapat melihatnya, mendengar & merasakannya?
• Kapan akan dicapai?
• Di mana akan dicapai?
• Bersama siapa saja kan mencapainya
Tujuan yang spesifik membantu coachee untuk memiliki gambaran yang jelas dan fokus terhadap apa yang ingin dicapai. Dengan menetapkan tujuan yang spesifik, coachee dapat mengidentifikasi langkah-langkah konkrit yang perlu diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Misalnya, daripada mengatakan “saya ingin lebih sehat,” akan lebih spesifik jika mengatakan “saya ingin berolahraga tiga kali seminggu selama 30 menit setiap sesi.”

B. Measurable (Terukur)
Seorang coach akan menanyakan pertanyaan berikut:
• Bagaimana kondisi sekarang?
• Bagaimana kondisi yang diinginkan?
• Apa ukuran keberhasilannya?
• Bagaimana Anda tahu kalua sudah berhasil?
• Apakah ada ukuran terbaik yang tercatat?
• Bagaimana Anda mengukurnya?
• Apa alat ukurnya?
Tujuan yang terukur memungkinkan coachee untuk melacak kemajuan dan mengetahui apakah mereka berada di jalur yang benar. Dengan memiliki indikator yang jelas, coachee dapat mengevaluasi pencapaian mereka secara objektif. Misalnya, “saya ingin meningkatkan penjualan sebesar 20% dalam tiga bulan” adalah tujuan yang terukur karena ada target yang jelas untuk dicapai.

C. Achievable (Dapat Dicapai)
Seorang coach akan menanyakan pertanyaan berikut:
• Apakah tujuan ini realistis dengan sumber daya yang saya miliki ?
• Apa skill yang diperlukan?
• Apakah Anda mampu dan mengijinkan ini terjadi?
• Apakah saja sumberdaya yang diperlukan?
• Apakah Alat, Bahan dan Caranya?
• Apa Pendidikan atau Training yang diperlukan?
• Apa Latihan yang diperlukan?
• Apa kebiasaan yang diperlukan?
Tujuan yang dapat dicapai (achievable) memberikan tantangan yang layak namun realistis bagi coachee. Ini membantu mereka untuk tetap termotivasi dan tidak merasa putus asa. Tujuan yang terlalu tinggi atau tidak realistis dapat menyebabkan frustrasi. Misalnya, “saya ingin menyelesaikan program sertifikasi dalam enam bulan” adalah tujuan yang dapat dicapai jika coachee memiliki waktu dan sumber daya yang diperlukan.

D. Relevant (Relevan)
Seorang coach akan menanyakan pertanyaan berikut:
• Apakah tujuan ini selaras dengan nilai-nilai dan prioritas saya?
• Bagaimana tujuan ini akan membantu saya dalam mencapai tujuan jangka panjang saya?
• Apakah ini penting, dan Mengapa penting?
• Apakah Anda Paham?
• Apakah Anda Yakin dapat mewujudkannya?
• Apakah Anda mengijinkan terjadi dan menghargainya?
Tujuan yang relevan memastikan bahwa apa yang ingin dicapai oleh coachee sejalan dengan tujuan dan prioritas mereka secara keseluruhan. Dengan menetapkan tujuan yang relevan, coachee dapat memastikan bahwa usaha dan energinya difokuskan pada hal-hal yang benar-benar penting. Misalnya, “saya ingin mengikuti kursus manajemen waktu untuk meningkatkan produktivitas kerja saya” adalah tujuan yang relevan jika produktivitas adalah prioritas utama coachee.

E. Timed (Berbatas Waktu)
Seorang coach akan menanyakan pertanyaan berikut:
• Kapan mulai? Untuk berapa lama?
• Kapan saya mencapai tujuan ini?
Tujuan yang berbatas waktu memberikan kerangka waktu yang jelas untuk pencapaian. Dengan memiliki tenggat waktu, coachee dapat memantau kemajuan mereka dan memastikan bahwa tujuan tercapai dalam jangka waktu yang ditentukan. Misalnya, “saya ingin menulis buku dalam waktu satu tahun” adalah tujuan yang berbatas waktu karena ada tenggat waktu yang spesifik.

Dengan menetapkan tujuan yang SMART, coachee dapat memiliki arah yang jelas, terukur, dan realistis dalam mencapai kesuksesan. Coach berperan memfasilitasi Coachee merumuskan dan mengelola tujuan ini agar mereka dapat bergerak maju dengan keyakinan dan kejelasan.
Semoga tulisan ini membantu coachee dalam memahami dan menetapkan tujuan SMART untuk mencapai kesuksesan mereka

Artikel 11: Apa yang perlu dilakukan Coachee saat hendak Coaching?

Menghadapi sesi coaching bisa menjadi pengalaman yang sangat bermanfaat, namun persiapan yang tepat adalah kunci untuk memaksimalkan hasilnya. Sebagai coachee, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan sebelum menjalani sesi coaching. Persiapan ini tidak hanya membantu Anda lebih fokus, tetapi juga memastikan bahwa Anda siap untuk mengambil langkah-langkah menuju tujuan yang ingin dicapai.

Pertama, penting untuk datang dengan tujuan yang jelas dalam pikiran. Sebelum sesi dimulai, luangkan waktu untuk merenungkan apa yang ingin Anda capai. Apakah ada aspek tertentu dalam kehidupan pribadi atau profesional yang ingin Anda tingkatkan? Dengan memiliki tujuan yang spesifik dan terukur, Anda dan coach dapat bekerja sama untuk mengembangkan rencana langkah yang akan membawa Anda menuju kesuksesan.

Kedua, siapkan diri untuk terbuka dan jujur dalam percakapan. Coaching adalah tentang eksplorasi diri dan pengembangan, dan itu memerlukan kejujuran penuh. Jangan takut untuk mengungkapkan ketakutan, keraguan, atau tantangan yang Anda hadapi. Semakin terbuka Anda, semakin besar kesempatan untuk menemukan solusi yang efektif dan mendalam.

Ketiga, bawa catatan dan dokumentasi yang relevan. Jika Anda telah melakukan refleksi pribadi, menulis jurnal, atau menyusun daftar hal-hal yang ingin dibahas, pastikan untuk membawanya ke sesi. Ini akan membantu menjaga percakapan tetap terstruktur dan fokus, serta memastikan bahwa semua poin penting yang ingin Anda diskusikan tidak terlewatkan.

Selanjutnya, datang dengan pikiran yang terbuka dan sikap yang positif. Ingatlah bahwa tujuan dari sesi coaching adalah untuk menemukan solusi dan peluang baru. Jadi, bersiaplah untuk menerima umpan balik, mengeksplorasi perspektif yang berbeda, dan mencoba pendekatan yang mungkin belum pernah Anda pertimbangkan sebelumnya. Fleksibilitas dan kesiapan untuk beradaptasi akan sangat membantu dalam proses ini.

Terakhir, atur waktu dan lingkungan yang kondusif untuk sesi coaching. Pastikan bahwa Anda memiliki cukup waktu tanpa gangguan untuk berdiskusi dengan coach. Pilih tempat yang tenang di mana Anda bisa fokus sepenuhnya pada percakapan. Ini akan membantu Anda tetap present dan terlibat sepanjang sesi, sehingga dapat mengambil manfaat maksimal dari pengalaman coaching.

Dengan persiapan yang matang dan sikap yang siap untuk belajar, sesi coaching Anda akan menjadi lebih efektif dan memberikan hasil yang lebih memuaskan. Ingat, Anda adalah pemegang kendali atas perjalanan ini, dan dengan persiapan yang tepat, Anda dapat mencapai tujuan yang diinginkan dengan lebih cepat dan efisien