Article 02. Teruslah Belajar

“Never stop learning, because live never stop teching” John Grinder

Kita sudah lazim dengan pepatah, “Pengalaman adalah guru yang baik.” Pertanyaan yang perlu kita ajukan kepada diri sendiri adalah, Sudahkan kita menjadi murid yang baik?

Anda tentu juga sudah tahu rahasia umum kalimat ini, Belajar sepanjang hidup, long life education. Pertanyaannya, apa itu belajar, mengapa perlu dilakukan sepanjang hidup, dan bagaimana caranya? Banyak orang berpendapat, belajar itu menambah ilmu, mempelajari hal baru, meningkatkan ketrampilan dll. Benar jika kita melihat hal itu sebagai konten belajar, yang artinya setiap orang memiliki pandangan, pengertian dan pengalaman yang berbeda, dan saat melakukan satu tindakan belajar, maka hanya hal tersehut yang didapatkan sang pelaku belajar.

Lalu bagaimana menurut NLP? Belajar hanyalah membuat sambungan syaraf baru dalam pikiran. Karena demikianlah, isi pikiran kita sebagian syaraf yang sudah tersambung menjadi program pikiran. Selebihnya setiap syaraf masih melayang-layang. Saat masuk informasi baru dalam pikiran, maka tersambunglah syaraf baru. Jika tidak diulang maka menjadi putus lagi dan lupa atau terhapus dari dalam pikiran. Jika diulang, maka sambungan syaraf makin tebal, dan menjadi jalan tol dalam pikiran, sehingga saat kita melakukan sesuai sambungan syaraf itu seolah nggak pakai mikir, atau dengan kata lain, setiap tindakan belajar, hasilnya adalah memiliki sikap sukses baru.

Bagaimana memasukkan informasi ke dalam pikiran? Jawaban atas pertanyaan ini merupakan jawaban pertanyaan atas bagaimana cara belajar tepat. Sudah tersedia alatnya dalam setiap diri kita. Ya memasukkan informasi ke dalam pikiran, adalah tugas panca indera; penglihatan, pendengaran, penciuman, pencecapan dan perabaan kita. Informasi yang masuk melalui panca indera (memasukkan informasi untuk membuat samhungan syaraf baru), di filter oleh filter pikiran kita, hasilnya diijinkan masuk atau ditolak oleh pikiran.

Filter dalam pikiran kita adalah pengetahuan, ketrampilan, sikap dan keimanan kita, dan secara NLP, ditambahkan penghapusan, penyimpangan dan generalisasi (tentang filter pikiran dan tugasnya kita bahas di bagian lain buku ini). Setelah masuk dalam pikiran, dari penglihatan disimpan menjadi data Gambar (visual/V), dari pendengaran disimpan menjadi suara (audio/A), dan dari perabaan, pencecapan dan pembauan disimpan secara umum menjadi kinestetik/K atau kita permudah jadi Perasaan. Jadi hasil belajar masuk ke dalam pikiranmenjadi  isi pikiran kita. Dan isi pikiran sebagai hasil belajar adalah Gambar, Perasaan dan Suara (GPS). GPS ini pula lah bentuk dari setiap tujuan dan keinginan kita, yang bakal memandu kita menemukan cara tepat untuk mewujudkan keinginan dan tujuan jadi kenyataan.

Dan begitulah, selagi kita masih hidup, bisa melihat, mendengar dan merasakan, maka kita masih belajar. Dalam kehidupan sehari-hari, kita gunakan Lihat, Dengar dan Rasakan (sebagai cara belajar) agar kita memahami keadaan dan melakukan atau memberi respon / melakukan tindakan paling tepat. Semakin tepat respon kita pada dunia dan orang lain, maka peluang sukses yang kita alamai menjadi lebih besar.

Itulah mengapa dikatakan, belajar sepanjang hidup, karena selagi kita masih hidup masih mempergunakan pancaindera, maka kita selalu membuat sambungan syaraf baru, dan setiap sambungan syaraf itu bakal menjadi modal untuk melakukan tindakan atau respon kita menghasilkan sukses seperti yang kita inginkan. Salam selalu sehat dan semakin lancar sukses

Article 01. Semua sudah tersedia solusinya

“Remember the obstacles you’ve overcome in the past, all the challenges you’ve seen off, you can do it again.” John Grinder

Ingat saja, hambatan dalam kehidupan jika ada, sebuah peristiwa atau keadaan saat Anda memaknainya sebagai hambatan, yang pernah Anda lalui dan alami, dapat saja terjadi lagi. Demikian juga dengan pengalaman Anda, membiarkan, menjadikannya masalah atau Anda hadapi dengan temukan solusi, itulah juga yang dapat saja terjadi lagi.

Bagaimana jika setiap keadaan hanya dilihat sebagai sebuah keadaan dan kejadian, karena makna yang Anda lekatkan pada kejadian itulah yang bakal jadi kenyataan dan Anda dapatkan dalam hidup Anda. Setiap keadaan yang belum sesuai harapan, hanyalah keadaan. Jika belum sesuai harapan, bartanyalah, cara tepat apa lagi yang perlu kulakukan sehingga keadaan berubah menjadi sesuai dengan harapan.

Dengan bertanya demikian, kita telah membuka pikiran diri, membuka peluang-peluang cara dan temukan satu cara tepat dan kemudian lakukan saja cara tepat sampai yang harapkan jadi kenyataan. Saat saya menyampaikan hal ini, seringkali orang masih bertanya, lalu cara tepatnya bagaimana… dan sesering itu pula saya sampaikan, bertanyalah pada pikiranmu dan temukan cara itu di sana.

Apa saja yang pernah alami, entah itu hambatan, masalah atau tantangan, juga sukses dan gemilangnya capaian Anda, dapat saja terulang dan terjadi lagi. Siapkan diri untuk hadapi dan kelola sukses Anda secara lebih baik lagi. Karena saat arah sudah ditetapkan dalam pikiran, cara menjadi mudah ditemukan, dan cara dalam pikiran itulah yang pandu tubuh Anda lakukan hanya hal-hal yang membuat kita semakin mendekatkan pada keadaan harapan jadi kenyataan.